Saat Kerja Keras Tak berbuah Manis
Jeruk mandarin kale’ …manis
Sebenarnya ini adalah sekelumit peristiwa kecil dan spele yang sempet kubesar-besarkan beberapa minggu yang lalu. Saat menerima KHS sementara dari BAAK. Wakkkkk......!! Loohhhh kokzzz…!!!
Nilai PPL qu dapet B !!??
Whats wrong !!? Something wrong with my teaching training Process !? or what ?!
Kuingat-ingat kembali kegiatan PPLku selama enam bulan dari bulan juli sampe’ Desember. So far so good.... Ujian PPL yang kutempuh pada tanggal 10 November di kelas VIII dengan jumlah siswa 27 siswa memenuhi semua prosedur penilaian, mulai dari seragam hitam putih, format penilaian untuk dosen pembimbing dan guru pamong, RPP, dua alat peraga/media yang sudah kusiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Satu paket contoh suara dari native speaker mengenai materi yang kubawakan beserta scriptnya dan flash card sebagai cadangan. Dan ternyata perasaan nggak enak yang terdeteksi terhadap rekaman suara itu ternyata terbukti ! Laptop pinjeman itu ngadat !! mengeluarkan suara mirip penjual putu yang sering lewat di depan rumahku
jadi kukeluarkanlah senjata cadanganku yang ke dua yaitu flash card. Games untuk menstimulus semangat siswa pun sudah ku terapkan. See !?
lengkap kan !? Nilai untuk format penilaian observasiku pun diberi nilai yang sangat tinggi oleh guru pamongku karena memang semuanya lengkap kap mulai dari kegiatan ekstrakurikuler computer sampe’ bimbingan konseling terhadap siswa. Terus kurang apa !!? kudatangi dosen pembimbing : ku tak puas lalu kudatangi Ketua PPL ku tambah
Katanya aku mengada-ada, katanya mungkin aku yang kurang berkualitas. Am I !? siang itu aku pulang dengan
berhari-hari kujadi
Selama PPL aku menjadi mahasiswa PPL yang paling bahagia di sekolah tempatku training. Meski panas, hujan, letih, lelah pulang PPL jam setengah dua langsung lanjut kerja jam duanya semuanya nggak ada apa-apanya dibanding rasa happy luar biasa yang kurasakan saat didepan kelas tampil sebagai miss Dewi. Sahhhh … kapan lagi coba’ !? Nanti-nanti belum tentu aku bisa jadi guru seperti hari itu. (Jadi terharu lagi …
Tapi ternyata sekarang kumenjadi mahasiswa pederita sebel akut stadium 4 gara-gara nilai PPL yang sudah ku kira-kira dapet “A” ternyata cuman dapet B...
Tapi belakangan, sampai titik kebosananku aku berfikir : bukan itu inti dari semuanya. Nilai PPL itu hanya sebagian kecilnya saja. Intinya adalah pembelajaran yang kudapatkan selama proses PPL itu berlangsung dan semua pengalaman, pelajaran, keterampilan dan rasa pe de yang kudapat dari pelatihan itu. Yeahh .. Bapak ketua PPL itu bener kalaupun aku dikasih nilai “A” belum tentu aku bisa sekualitas itu. Dan aku jadi nyengir sendiri lihat transkrip nilai ku yang lumayan baik padahal sumpah kalau dites aku nggak akan sekualitas itu
. hihi .. Akhirnya aku menerima nilai untuk Mata kuliah 4 sks itu dengan suka cita.
Sesuka cita aku menerima nilai-nilai A dari dosen-dosen padahal aku belum pantes menerima nilai sebagus itu
karena aku sering bolos gara-gara waktu kuliah bentrok dengan waktu kerja. Dan selogowo mas chris John menerima perjuangannya dengan hasil “draw” padahal sebenernya dia yang layak menerima kemenangan itu.
Keaadan nggak sepenuhnya harus persis dengan pengharapan kita bukan !? Jadi kita nggak perlu menga’anarkiskan pikiran karenanya. Setuju !!??
0 tulis komentar:
Posting Komentar