Postingan ini terinspirasi dari sebuah keluh kesah seorang sahabat yang sedang merasa kecewa terhadap hidup yang sedang dijalaninya sekarang. Padahal tidak kulihat sedikitpun kekurangan ada padanya. Entahlah.. mungkin dia sedang lupa atas segala kelebihan yang telah diberikan Allah kepadanya atau apa…
Kecenderungan manusia memang mengeluhkan sesuatu yang belum didapatkannya dan melupakan sesuatu yang sudah dimilikinya. Manusia kerap kali bercermin kepada dirinya sendiri bahwa ia adalah orang yang belum tercukupkan. Lalu dia akan membanding-bandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang serba kecukupan. Maka setelah itu yang muncul adalah keluhan, bahkan berubah menjadi nafsu ingin mendapatkan yang lebih dan lebih.
Aku jadi teringat cerita Ibu waktu mengunjungi kakak laki-lakinya di Samarinda. Keluarga beliau hanya hidup dari insentifnya sebagai ketua RT. Tapi.., dengan hidup ikhlas dan penuh rasa syukur beliau memiliki sebuah keluarga yang bikin ngiri banget… Tiga anak gadisnya kuliah semua yang seorang masih SMP.. yang jelas… kehidupan mereka sangat sederhana tapi tidak mengurangi rasa bahagia mereka dalam bernapas, kuliah, bekerja, tertawa, dan sebagainya…
Kalau saja kita mau bercermin kepada orang-orang disekitar, teman, saudara atau tetangga yang kurang beruntung, pastilah kita bisa merasakan betapa besarnya kelebihan nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Lihatlah teman-teman atau keluarga kita yang kurang beruntung, yang belum memiliki pekerjaan hingga sekarang, yang belum punya kendaraan sendiri, yang serba sulit untuk makan dua kali sehari, yang ditipu, dan yang terbelit hutang. Bandingkan saja dengan keadaan kita sekarang. Apakah kita masih kurang beruntung?
Tidak ada salahnya bercermin kepada orang yang lebih kurang beruntung daripada kita karena hal itu justru akan syukur kita atas nikmat yang Allah berikan.
“Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di atasmu, karena hal itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan Allah untukmu” (HR Muslim)
Allah sangat membenci orang-orang yang kufur nikmat atau tidak pernah mensyukuri nikmat yang ada. Allah tidak melarang manusia untuk berdoa dan meminta lebih kepada-Nya. Namun, jangan sampai melupakan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Yang lebih kelewatan lagi setelah diberi lebih oleh Allah, bukan saja tidak bersyukur, tapi juga enggan berbagi dengan keluarga atau dengan orang sekelilingnya yang kesusahan.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. Al Baqarah (2:152)
Read more...